Strategi Jokowi-JK Memenangkan Pilpres 2014

IKLAN DI SINI

Hasil riset Pol Tracking Institute, Prabowo-Hatta dari bulan Maret elektabilitasnya hanya 27,9% menjadi 41,1%. Sementara Jokowi-JK dari 54,9% turun menjadi 48,5%. Tentu membuat tim pemenangan Jokowi-JK harus menerapkan strategi jitu (baca: Pengertian Strategi). Karena elektabilitas yang menurun akan sulit naik lagi. Berbeda dengan elektabilitas yang memang dipersiapkan untuk naik.

Bermodalkan pengalaman memimpin Solo dan DKI selama setahun lebih, plus pengalaman JK sebagai wakil Presiden berpasangan dengan SBY, sebenarnya tidak sulit bagi pasangan Jokowi JK untuk mensosialisasikan diri meraih simpati masyarakat.

Meski kubu Prabowo Hatta memiliki koalisi lebih besar dari pasangan Jokowi JK (baca: strategi Prabowo Hatta memenangkan Pilpres 2014), namun bukan berarti menutup peluang menerapkan strategi memenangkan Pilpres 2014. Hanya saja, tentu hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Tiada yang lebih efektif, strategi Jokowi-JK memenangkan Pilpres adalah memperbanyak blusukan di tengah kehausan masyarakat kelas bawah akan pemimpin yang merakyat. Kesan merakyat dari Jokowi JK perlu dipertahankan dan dikemas lebih apik lagi.

Kekurangan dari pasangan ini dalam menerapkan strateginya adalah sosok merakyat hanya ada dalam diri Joko Widodo saja, sehingga strategi Jokowi-JK memenangkan Pilpres dengan blusukan hanya mengandalkan Jokowi tanpa bantuan yang lain. Tidak mudah tentunya, di tengah isu dan negatif campaign bahwa blusukan yang dilakunan hanyalah pencitraan belaka.

Untuk itu, dalam menerapkan strategi Jokowi-JK memenangkan Pilpres, setidaknya diperlukan hal lain; 1) blusukan harus diperbanyak ke basis-basis besar, 2) perlu adanya strategi baru yang familiar selain blusukan mengantisipasi waktu yang kian mepet, 3) menghalangi lawan setidaknya agar waktunya juga berkurang.

Strategi Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014 tentu tidak mudah. Meski banyak jendral ahli strategi di kubu pasangan Jokowi JK ini, namun sebuah strategi efektif tidaklah kalah oleh waktu.